Pembangunan infrastruktur seperti Gedung, jalan tol, jembatan, dan bendungan sangat terkait dengan pemakaian beton untuk membikin bangunannya, Beton terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen.
Dalam pembuatannya, beton mesti memenuhi standar kuat supaya sanggup membendung muatan struktur bangunan dan dapat membendung muatan tekanan air pada bendungan. Pengujian mesti dijalankan untuk menilai tenaga suatu beton.
Terdapat 2 metode uji beton yaitu:
Metode Uji Tekan Beton
Metpde pengujian ini dijalankan dengan sistem mencetak beberapa beton berbentuk silinder untuk pengujian, lalu beton yang telah dicetak tadi akan diletakkan pada mesin.
Lalu besi pada mesin pengujian akan turun untuk memberikan tekanan pada beton hal yang demikian. Ketika pengerjaan pengujian, tenaga beton akan menonjol pada layar, setelah diuji karenanya beton dapat segera dipakai. Cara pengujian ini umumnya menggunakan mesin yang disebut Universal Testing Machine.
Metode pengujian langsung
Sekiranya beton telah dipasang pada struktur bangunan, karenanya beton mesti dimonitor/dipantau secara berkala untuk menghindari terjadinya keretakan pada struktur. Untuk memeriksa beton yang telah terpasang yaitu dengan sistem pengujian segera di lapangan. Pengujian ini terbagi menjadi dua yaitu Uji Merusak (Destructive Test) dan Uji Tanpa Merusak (Non Destructive Test/NDT).
Destructive Test yaitu pengujian yang dijalankan dengan sistem merusak material yang diuji, lalu setelah itu akan menonjol poin atau kabar dari beton yang diuji. Material yang telah diuji dengan sistem ini telah tak dapat dipakai lagi.
Non Destructive Test yaitu pengujian yang berbanding balik dengan Destructive Test, pengujian ini dijalankan tanpa merusak material untuk mendapatkan poin pada material. NDT umum dijalankan untuk pengujian struktur pada Gedung, jembatan atau dermaga.
Pengujian NDT yang umum dijalankan untuk menguji beton pada struktur bangunan yaitu Ultrasonic Pulse Velocity Test (UPV). UPV Test yaitu pengujian yang menggunakan gelombang ultrasonic yang menjalar pada beton. Alat untuk melaksanakan pengujian UPV yaitu Ultrasonic Pulse Velocity Tester atau umum disebut Concrete Strength Tester.
Cara Kerja Ultrasonic Pulse Velocity Test
Perlengkapan untuk melaksanakan pengujian UPV yaitu:
- PUNDIT (Portable Unit Non Destructive Indicator Tester)
- Transducer (Transmitter dan Receiver)
- Calibration Bar dan Kabel/Connector
Cara kerja Ultrasonic Pulse Velocity Test ini yaitu Sensor Transmitter Transducer ditempatkan pada permukaan beton, lalu gelombang ultrasonic akan membaca ke dalam material beton dan menuju Sensor Receiver Transducer, waktu temput gelombang transmitter ke receiver juga akan dihitung.
Lalu poin akan timbul pada alat PUNDIT. poin beton hal yang demikian dimasukkan ke computer melewati data logger yang nantinya akan dikonversi menjadi grafik untuk mempermudah dan memberi ikhtisar dari pengujian hal yang demikian.
0 komentar: