Minggu, 26 Januari 2020

Mengukur Kemiringan Tanah menggunakan Total Station atau Robotic Total Station


KONDISI topografi kota Bekasi mengalami kemiringan sekitar dua derajat atau 27 meter di atas permukaan laut. Selain itu, sawah dan  rawa-rawa di Bekasi juga mulai berubah menjadi pemukiman vertikal maupun tapak.

total station


Pelaksana tugas Kepala Dinas Tata Ruang Bekasi, Junaedi mengatakan, pemerintah daerah sudah melaksanakan bermacam-macam upaya untuk mengatasi kemiringan tanah. Salah satunya adalah mengendalikan pengembangan konstruksi dan menanam pohon baru.

"Tiap bangunan diperbolehkan berdiri 150 meter di atas tanah," kata Junaedi, Jumat (2018/04/01).

Berdasarkan Junaedi, salah satu penyebab dari kemiringan kontur tanah sebab kurangnya ruang terbuka hijau (RTH) yang dimiliki pemerintah. Berdasarkan catatan, Kota Bekasi baru memiliki RTH sebesar 17 persen.

Jumlah ini jauh dari jumlah pas dikala merujuk pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 perihal Perapihan Ruang. Tempat Tingkat peraturan panggilan kota memiliki setidaknya sekitar 30 persen dari luas ruang terbuka hijau. Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono menambahkan pada kuartal keempat, pemerintah akan membikin penanaman pohon baru di wilayah hal yang demikian.

Ada sekitar 600 bibit pohon sukun yang ditanam di tanah kosong di sepanjang Kali Baru Pangeran Jayakarta, Polda Aren Jaya dan sebagainya. "Penanaman pohon ini sebagai suatu bentuk agar kota Bekasi menjadi lebih menarik, menawan, dan jumlah ruang terbuka hijau di Bekasi terpenuhi," kata Tri.

Tri mengatakan, pemerintah sengaja menanam pohon sukun sebab memberikan manfaat lingkungan. Selain penanaman pohon sebab batang dan daun yang lebat, pohon sukun juga mengandung buah sehingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat. "Tempat sukun berbuah sepanjang tahun dan bisa dirasakan masyarakat sebab mengandung elemen karbohidrat untuk substitusi beras," tambahnya.

Tri tidak menyanggah bahwa kota Bekasi yang dahulu adalah daerah rawa-rawa yang kini menjelma sebagai kota metropolitan dengan banyak lingkungan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan, Tempat Kota Bekasi rawan terjadi banjir bila dilanda hujan lebat.

Tapi untuk sebelumnya, tanggul sungai di Rawalumbu ambles dan hamper memasuki pemukiman warga. Sudah, Tri mengatakan, pemerintah Bekasi tidak akan tinggal diam dan akan memberikan solusi pada warga Kota Bekasi.

"Musibah 20 tahun Kali Bekasi tidak dibetuli, sehingga rawan longsor. Kami mengusulkan perbaikan ke Departemen PUPR sebab itu adalah kebijakan mereka, "katanya. Wakil Ketua Satuan Tugas Badan Penanggulangan Tempat Tempat (BPDB) Bekasi, Karsono menambahkan tanah longsor yang terjadi juga dipicu akibat abrasi yang berasal dari Bekasi, Kabupaten Bogor di Bekasi .

Tanah yang tergerus air di Bekasi berada di Bojong Rawalumbu Village, Teluk Pucung, Bojong Menteng, Sepanjang Jaya, Marga Jaya dan Margahayu.

"Fenomena tanah longsor terjadi cuma pada sisi kanan Kali Bekasi, sedangkan daerah di sisi kiri akan terus memiliki lebih banyak tanah," kata Karsono. Berdasarkan memperkirakan bahwa sheet pile yang berada sepanjang Kali Bekasi tidak kuat menahan tingkat air dikala bendungan dibuka.

Dengan demikian, kondisi tanah secara pelan terkikis oleh kecepatan air yang mengalir dari selatan ke utara. "Air dari hulu sungguh-sungguh kencang dengan ketinggian 300 cm dari permukaan air, sehingga memberikan dorongan yang kencang hilir," katanya.

Berdasarkan Karsono, lokasi kontur tanah yang ambles sebab ada perbaikan tanggul yang sebelumnya jebol. Profesi sudah dibuat semenjak tanggal 30 November 2018 dan Kementerian Lazim Tapi dan Perumahan Rakyat.

Total sepanjang jalan, kondisi tangguk yang dibangun itu mengalami kemiringan. Kejadian longsor bukan sekali yang terjadi kata Karsono. Pada tahun 2017, sudah ada kejadian sama, tepatnya di Kelurahan Sepanjang Jaya. Pada dikala itu, kontur tanah menjorok ke dasar kali Bekasi sedalam 3 meter.

"Kemungkinan besar akan terus terjadi, bila sheet pile tidak bisa menahan jumlah air," katanya.

Ada banyak solusi yang bisa dilaksanakan untuk mengatasi problem di atas, semisal menilai kemiringan tanah. Kemiringan tanah bisa dievaluasi dengan Total Station atau Robotic Total Station.

Total Station adalah alat yang diterapkan untuk melaksanakan pemetaan secara modern dan perencanaan konstruksi bangunan. Total station adalah dengan menilai jarak dan sudut (vertical dan horizontal) secara otomatis.

Total Station memiliki kekuatan ingat internal yang bisa menyimpan data pengevaluasian sudut dan jarak. Lalu bisa diunduh dan dilaksanakan komputasi oleh komputer. Alat ini adalah semacam teodolit terintegrasi dengan pengukur jarak elektronik untuk menilai jarak dan kemiringan dari alat ke titik tertentu.

Total manfaat dari Total Station:
  • Mengurangi kekeliruan manusia seperti kekeliruan pembacaan dan kekeliruan mencatat.
  • Akses mudah ke komputer.
  • Mudah.
  • Pemakaian yang instan.


Previous Post
Next Post

Peminat alat - alat industri. Biasa beli alat industri di testingindonesia.co.id

0 komentar: